Akhir-akhir
ini, jadwal sekolah semakin sibuk saja. Waktu luangku semakin banyak tersita.
Banyak hal yang harus kuselesaikan menjelang kelulusanku. Semua hal harus
disiapkan. Euh… melelahkan.
Rutinitas
kegiatanku menjadi tak teratur. Oh, lupakan tentang tugas-tugas menyebalkan
itu. Sekali saja, untuk hari ini, aku ingin melepas segala penat dan… RINDU!
Yap!
Rindu.
Bukan,
dia bukan nama orang. Maksudku, RINDU, sebuah perasaan disaat kau ingin sekali
bertemu dengan seseoran atau… apapun!
Bagiku,
rindu ini hanya pada sebuah benda dan seorang manusia. Rasa-rasanya ini terlalu
berlebihan. Namun, jujur saja,ya, rasa rindu ini membuatku kehilangan nafsu
makan! Perlu diketahui, bahwa aku adalah penggila makan. Jadi, tanpa makan,
hidup ini terasa…hampa…
Hal ini
harus dihentikan! (Oh, maafkan aku yang terlalu bersemangat, hehe.) Tapi ini
semua benar,kan?
Karena
itu, langkah kaki ini telah menuju pada sebuah kedai kopi yang manis. Saat kau
langkahkan kakimu, kau kana mencium semerbak biji kopi yang sedang diproses,
atau kopi yang sedang diseduh dengan air hangat. Aroma ini membuat ototku
rileks, dan… tunggu! Aku semakin rindu!
Hati ini
menjadi tak karuan! Oh, bagaimana hal ini terus berulang? Apakah aku terkena
penyakit…jantung, misalnya? Oh! Aku masih ingin hidup, tuhan.
Sampai
didepan meja putih ini, aku melihat seorang pria lucu dibalut dengan rompi
hitam khas kedai ini. Ia terlihat sibuk meracik kopi dengan berbagai macam susu—sepertinya.
Tanganku
menjadi basah oleh peluh keringat. Kurasa mukaku telah berubah menjadi merah
padam sekarang, saat dia membalikan badan, tersenyum cerah,dan…
“Secangkir
kopi susu dan hiasan hati ditengahnya, untukmu nona special yang telah mencuri
hatiku~”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar